Oleh : Vivin Indriani/
@indriani vivin
Kampanye hijrah adalah gerakan yang hingga hari ini menjadi trending di kalangan pegiat media sosial. Fenomena hijrah challenge makin meluas. Sesuatu yang bahkan 10 atau 20 tahun lalu menjadi pilihan yang cukup berat bagi mereka yang meniti jalan ini. Jalan hijrah.
Di Instagram misalnya, sampai bulan Januari 2018, akun @pemudahijrah sudah diikuti hampir satu juta orang. Jika kita menuliskan tagar #hijrah di kolom pencarian, akan kita temukan lebih dari 1,7 juta kiriman tentang topik ini.
Di Facebook, akun Hijrah sudah diikuti lebih dari 300 ribu orang. Dari beberapa contoh tersebut bisa kita lihat bahwa gerakan hijrah sejatinya merupakan gerakan yang dilakukan secara masif.
Makna Hijrah
Hijrah berasal dari kata benda(isim) bahasa Arab _hajara_. Makna secara bahasa artinya _tarku al-ulaa li ats-tsaniyah_(berpindah dari keadaan pertama menuju keadaan kedua). _Hajara_ adalah lawan kata(dhiddu) dari _al-washal_(berhenti/sampai).
Menurut para ulama hijrah adalah pindah dari _daarul kufur_ kepada _daarul islam_.( *Al-Jurjani*). Hijrah juga berarti taubat, meninggalkan segala dosa-dosa.( *Ibnu Hazm*). Hijrah sekaligus bermakna meninggalkan dan menjauhi keburukan untuk mencari, mencintai dan mendapatkan kebaikan.( *Ibnu Rajab al-Hanbali*).
Fenomena hijrah yang kini marak di kalangan pemuda dimaknai sebagai berubah meninggalkan kehidupan lama yang penuh dengan keburukan menuju jalan kebaikan. Pindah dari keadaan yang tidak mengenal Islam sebagai panduan hidup, beralih menjadikan islam sebagai gaya hidup. Trend hidup. Gaya hidup baru anak muda.
Maka simbol-simbol Islam kini khas lekat dengan anak muda. Anak muda identik dengan masjid. Anak muda lebih trend hadir di majelis ilmu dan kajian. Anak muda kini tidak lagi terlihat aneh dan mirip emak-emak ketika dia memilih berhijab syar'i dan berpakaian Islami.
Ya, kebangkitan pemuda telah dimulai. Turut andil para pemuda dari berbagai ragam latar belakang. Dari mulai kampus, musisi, artis, pengusaha muda, bahkan mereka yang termasuk kaum _marjinal_ pun ikut meramaikan kampanye hijrah di negeri ini.
Hijrahmu Kapan Sob?
Allah SWT berfirman :
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱلَّذِينَ هَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أُو۟لَٰٓئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ ٱللَّهِ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
(QS. Al-Baqarah 2:218)
Bagi sebagian kamu mungkin masih perlu berpikir mendalam ketika di hadapkan pada wacana hijrah ini. Sebagian mungkin masih beranggapan hijrah itu berat. Karena berkaitan dengan masa depan, karir atau bahkan jodoh.
Namun kenapa jumlah pemuda muslim yang hari ini memutuskan berhijrah justru makin bertambah. Lalu apa yang membuat mereka sedemikian kuat dan kokoh seolah hijrah adalah sesuatu yang justru mengasyikkan dan membanggakan.
Sob, setiap manusia pasti menjalani proses perubahan. Jika hari ini kita masih berpikir diri kita sendiri, suatu saat kita pasti akan berubah memikirkan orang lain baik kita mau atau tidak, suka atau tidak suka. Contohnya kita pasti akan mulai berubah ketika sudah dihadapkan pada pernikahan, suami dan anak-anak. Sesuatu yang mutlak terjadi.
Atau secara fisik tubuh kita pun bisa _menghijrahkan_ dirinya. Dari fisik yang muda, kenyal, halus mulus, kuat mengangkat aneka beban dan sebagainya. Suatu saat pasti akan berubah menjadi tua, lemah, keriput dan sakit-sakitan.
Perubahan itu pasti. Persoalannya ingin berubah seperti apakah kita? Apakah perubahan yang serba materi duniawi. Sedang dunia itu fana dan tidak kekal. Atau perubahan hakiki yang di ridhoi Allah, Sang Pencipta diri kita.
Tidak pernahkan kita berpikir bahwa Allah Yang Maha Sayang pada kita sesungguhnya telah banyak memberi kita kesempatan. Allah memantau keseharian kita, Allah melihat apa yang kita lakukan. Setiap jam, setiap menitnya. Allah tidak pernah sedetikpun meninggalkan kita.
Lalu dengan kondisi seperti itu masihkah kita enggan taat padaNya. Masih nyamankah kita membiarkan diri kita berlimang kemaksiatan sementara setiap detiknya kasih sayang Allah tetap mengalir pada diri kita.
Sesugguhnya Islam menghargai pemuda. Islam mengajarkan bahwa pemuda adalah estafet zaman. Di tangannyalah masa depan di sandarkan. Maka tentu membutuhkan pemuda-pemuda kuat saja yang siap mengisi dan memimpin peradaban.
Dibutuhkan satu spirit yang membuat mereka menjadi kuat tak tergoyahkan. Spirit itu hanya dimiliki oleh Islam. Sebab Islam satu-satunya _diin_ yang mengatur seluruh persoalan kehidupan secara _kaffah_(menyeluruh/total). Islam tidak sekedar agama. Namun juga the way of life(panduan hidup) yang jika di ikuti akan menjadikan keberkahan senantiasa ada dalam kehidupannya.
Tantangan Mereka Yang Berhijrah
Setiap usaha di dunia ini tidak akan pernah luput dari tantangan. Demikian juga usaha kita untuk berhijrah. Akan selalu ada mulut _nyinyir_ atau godaan untuk kembali kepada kehidupan lama yang jauh dari ridhoNya.
Bagaimana jika kita telah _mengazzamkan_ diri(bertekad) untuk melakukan proses hijrah, lalu tantangan itu hadir dalam kehidupan kita? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan bagi sahabat hijrah yang ingin istiqomah selalu dalam proses hijrahnya.
1. Menuntut Ilmu
Hadir di majelis ilmu adalah sebuah keniscayaan bagi mereka yang telah memilih jalan hijrah. Sebab setiap masalah yang hadir dalam hidup kita membutuhlan solusi. Dan solusi itu bisa kita kerjakan jika kita punya ilmunya. Beda antara orang berilmu dengan yang tidak dalam menyelesaikan aneka persoalan.
2. Jangan Sendirian
Pepatah _singa selalu menerkam buruan yang lepas dari rombongan_ banyak memberi pelajaran. Sangat mudah bagi kita lepas kendali dan kehilangan arah ketika hanya sendirian saja. Saat berada dalam suasana, tempat dan keadaan yang tidak mendukung hijrah, maka kita akan mudah futur(melemah keimanan).
Maka cari komunitas atau teman-teman yang menguatkan dalam proses hijrah kita. Senantiasa saling menasehati dan meminta nasehat dan saling menguatkan satu sama lain.
3. Segera Beramal
Jika kita telah mendapatkan ilmu segerakan beramal dengan ilmu itu semampu kita. Sebab keterikatan kita pada hukum syariat akan lebih terasa kekuatannya ketika kita pun mengamalkannya. Practice make perfect.
4. Selalu Berdoa
Jangan lupa senantiasa berdoa memohon kepada Allah agar di berikan keistiqomahan untuk selalu berada dalam jalan hijrah. Jalan Islam. Diantaranya berdoa memohon ditetapkan hati pada iman dan Islam hingga akhir hayat.
۞ وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. An-Nisa : 100)
Semoga bermanfaat.