FANATIK ANTIK



FANATIK ANTIK




Oleh : Ummu Aqeela



Fanatik adalah salah satu istilah yang menggambarkan perilaku ketertarikan seseorang pada hal tertentu secara berlebihan. Sedangkan fanatisme adalah pemahaman atau keyakinan dan pandangan tentang sesuatu, pandangan tersebut tidak memiliki sandaran ataupun teori tertentu tetapi diyakini oleh sebagian orang secara mendalam dan susah diluruskan. Seperti yang beberapa hari ini menjadi berita di media, tentang pengeroyokan Haringga Sirila suporter Persija yang dilakukan oleh suporter Persib Bandung alias Bobotoh. Menurut salah satu suporter yang menjadi saksi saat itu, di stadion GBLA pukul 13.00 tepatnya di area parkiran gerbang ada satu orang yang dikejar kerumunan orang dan dikeroyok secara bersama-sama sehingga menyebabkan kematian

 ( Liputan6.com Jakarta 24 Sebtember 2018 )



Peristiwa tersebut menjadi salah satu contoh Fanatik di bidang olah raga yaitu sepak bola yang biasa disebut dengan istilah suporter bola. Suporter sendiri seolah menjadi pemain kedua belas karena dianggap fanatik dan antusias membela klub yang digemarinya. Berbagai yel yel untuk memacu semangat kadang mereka lantunkan tak peduli panas terik ataupun hujan lebat asal dapat melihat klub yang digemarinya bermain itu sudah menjadi kepuasan tersendiri bagi mereka. Apalagi jika team favorit mereka memenangkan pertandingan akan bisa mendatangkan keuforiaan tersendiri bagi suporter. Kadang celebration yang mereka lakukan terkesan berlebihan bahkan mengganggu sekelilingnya. Kefanatikan inilah yang kadang memicu konflik antar suporter sendiri, tak jarang terjadi perselisihan yang disebabkan dari kalah menangnya suatu pertandingan. Tak hanya di Indonesia di Luar Negeri pun hal yang sama biasa terjadi, kekerasan yang dilakukan para suporter bisa berakibat rusaknya fasilitas stadion bahkan sampai bisa menghilangkan nyawa antar suporter sendiri yang dianggap musuh bebuyutan club yang digandrunginya. Mereka tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan berimbas buruk terhadap team kesayangan yang mereka jagokan.



Bagaimana Islam memandang fanatisme? Pentingkah rasa fanatik itu?


Dalam Islam sendiri kefanatikan itu diperlukan asal diarahkan dalam hal yang positif dan mendatangkan ridho Allah swt. Fanatik akan hukum-hukum Allah, fanatik terhadap Rasulluloh saw dan fanatik terhadap hal-hal yang ma’ruf yang mendatangkan pahala dariNYA. Tanpa sadar di era liberalisme dan kapitalisme ini banyak sekali hal-hal yang diciptakan untuk melenakan dari hukum-hukum Allah. Pertandingan olah raga yang tak jarang didalamnya disisipin perjudian yang jelas-jelas itu hukumnya haram dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kemasiatan. Terbukanya aurat para pemain entah itu laki-laki maupun perempuan dan ditonton berjuta orang seolah hal yang dilakukan wajar karena sesuai kondisi dan tempatnya. Inilah ketika kefanatikan kita berorientasi terhadap dunia bukan akhirat. Memikirkan kemenangan pertandingan yang dilakukan manusia tapi jarang sekali memikirkan bagaimana cara memenangkan pertandingan dalam dunia ini untuk menggapai syurganya. Pertandingan dalam amal sholeh, pertandingan dalam mencari ridho Allah, pertandingan dalam mengumpulkan bekal sebanyak mungkin sebagai bekal kelak ketika Allah memanggil kita untuk pulang menghadapNYA.


 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ 

“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (Qs. Al-Baqarah: 208)


Allah memerintahkan hambanya untuk beriman kepadaNYA dan membenarkan segala risalahNYA secara kaffah atau keseluruhan. Jadi ketika seseorang dengan teguhnya berpegang teguh dengan syari’at Allah bisa juga dikatakan fanatik tetapi fanatik yang cantik karena fanatik untuk menarik ridho Allah. Berfanatiklah ketika itu berhubungan dengan Allah dan syari’atNYA, jangan membuang waktu secara percuma apalagi nyawa ketika kita tidak menghembuskan nafas terkakhir dengan menyebut namaNYA.




Wallahu’alam bishowab


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak