Bencana Alam : Teguran dari Allah

Oleh : Rosmita (Muslimah Peduli Umat) 


Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih

Suci lahir dan di dalam batin

Tengoklah ke dalam sebelum bicara

Singkirkan debu yang masih melekat..

Singkirkan debu yang masih melekat..

Anugerah dan bencana adalah kehendakNya

Kita mesti tabah menjalani

Hanya cambuk kecil agar kita sadar

Adalah Dia di atas segalanya..

Adalah Dia di atas segalanya..

(Untuk Kita Renungkan-Ebiet G. Ade) 


Kiranya lagu Ebiet G. Ade di atas bisa menjadi renungan buat kita, bahwa bencana yang terjadi adalah kehendak-Nya  agar kita selalu ingat kepada-Nya. 


Masih lekang dalam ingatan bagaimana Lombok ditimpa gempa hebat yang bertubi-tubi. Pertama gempa dengan kekuatan 6,4 SR terjadi pada tanggal 29 Juli 2018 dan kedua gempa dengan kekuatan 7 SR terjadi pada tanggal 5 Agustus 2018. Belum lagi gempa susulan yang berlangsung ratusan kali. Gempa ini telah banyak menimbulkan korban jiwa, ribuan bangunan rusak,  dan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal. 


Kini gempa kembali melanda Palu dan Dolungga, Sulawesi Tengah, dengan kekuatan yang tak kalah hebatnya 7,7 SR. Belum lagi gempa susulan sebanyak 39 kali, sehingga menimbulkan tsunami dengan ketinggian 1,5-3 m. 


Ya Allah pertanda apakah ini? Allah selalu punya cara untuk menguji dan menegur hamba-Nya, yang harus kita imani adalah semua yang terjadi adalah kehendak Allah. Lalu intropeksi diri, merenungi apa yang salah yang membuat Allah marah? Kemudian cepat-cepat bertaubat selama masih sempat.


Allah swt berfirman :

  

"Peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian. Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya." (QS Al-Anfal : 25)


Ayat di atas merupakan salah satu ayat teragung, sekaligus paling menegakkan bulu roma, yang berkaitan dengan amar makruf nahi mungkar. Banyak kitab dakwah yang menjadikan ayat di atas sebagai pendorong aktivitas amar makruf nahi mungkar. 

[1] Ayat tersebut berisi peringatan untuk berhati-hati (hadzr) akan siksaan (azab) yang menimpa secara umum, baik yang zalim maupun yang tidak zalim. Karena itu, secara syar‘î, bagi orang yang melihat kezaliman/kemungkaran dan mempunyai kesanggupan, wajib hukumnya untuk menghilangkan kemungkaran itu.

[2] Inilah cara menghindarkan diri dari siksaan itu, yakni dengan melakukan amar makruf nahi mungkar terhadap pihak yang berbuat zalim atau mungkar.


Nabi saw. bersabda:

"Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa masyarakat umum karena perbuatan orang-orang tertentu hingga masyarakat umum melihat kemungkaran di hadapan mereka sedang mereka mampu mengingkarinya tetapi mereka tidak mengingkarinya. Jika mereka berbuat demikian maka Allah akan menyiksa masyarakat umum dan orang-orang tertentu itu." (HR Ahmad dan ath-Thabrani)


Ketika Madinah terguncang gempa, kholifah Umar bin Khottob ra mengetukkan tongkatnya ke bumi dan berkata : "Wahai bumi adakah aku berbuat tidak adil? " Lalu berkata lantang : "Wahai penduduk Madinah adakah kalian berbuat maksiat? Tinggalkan perbuatan itu, atau aku akan meninggalkan kalian! " 

(Ibnu Hajar Al-Asyqolani, Fath al-Bari IX/244)

Untuk itu wahai saudaraku hendaklah kita mengambil hikmah dari sebuah musibah bahwa apa yang menimpa kita hari ini adalah teguran dari Allah agar kita kembali ke jalan-Nya, bertakwa kepada-Nya dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Serta menerapkan sistem Islam sebagai aturan dalam kehidupan beragama dan bernegara agar Allah ridho kepada kita sehingga negeri ini menjadi berkah dan selamat dari bencana.

DOA UNTUK KORBAN GEMPA

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.


Aamiin...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak