Oleh : Lilik Yani
Nabi Ibrahim mengajak ayahnya bertaubat
Memeluk agama Allah yang Ahad
Meninggalkan sesembahan nenek moyang yang sesat
Patung-patung batu sesembahan tidak manfaat
Ketika Ibrahim berkata pada bapaknya
"Yaa Bapakku, mengapa kau sembah sesuatu yang tidak mendengar
Tidak melihat dan tiada sedikit pun manfaat
Yaa Bapakku, jangan kau sembah setan
Karena setan itu durhaka kepada Allah
Yaa Bapakku, aku takut pada siksaan Allah
Yang menimpa engkau
Kau berteman setan dalam neraka".
Lalu bapakknya menjawab,
"Adakah kau membenci pada sesembahanku, yaa Ibrahim?
Ingatlah..
Jika engkau tidak berhenti menghina Tuhanku
Aku akan menyiksamu
Pergilah kau dari sini selama-lamanya".
Suatu ketika Ibrahim datang ke tempat pemujaan
Ibrahim penggal kepala berhala dengan kapak
Semua kepala dipenggal kecuali satu yang tersisa
Berhala terbesar dibiarkan utuh
Ibrahim gantungkan kapak dilehernya
Berhala besar tampak gagah berkalung kapak
Seolah dia pelakunya
Kejadian itu diketahui Raja Namrud
Perintahkan prajurit tangkap Ibrahim
Namrud bertanya, "Siapa yang penggal kepala berhala?"
Ibrahim menjawab, "Tanya saja sama berhala terbesar
Ada bukti kapak tergantung di lehernya".
Namrud marah pada Ibrahim
Berhala tak mungkin bisa melakukannya
Tak bisa bergerak ke mana-mana
Benda mati tak bisa lakukan apa-apa
Ibrahim berkata, "Kalau tak bisa apa-apa mengapa disembah?"
Tak bisa memberi mudharat dan manfaat
Tak ada guna jika menyembahnya
Justru akan menambah dosa.
Akal Namrud masih berfikir normal
Tapi hati tertutup hawa nafsunya
Godaan syetan lebih besar
Hingga nafsu yang dimenangkan
Berhala batu tetap jadi sesembahan
Ibrahim yang benar tetap disalahkan
Namrud sudah kehilangan kesabaran
Akan segera memberi hukuman
Ibrahim dihukum dengan cara dibakar
Rakyat diperintah kumpulkan kayu bakar
Sebanyak mungkin buat api unggun yang besar
Ketika kayu bakar sudah terkumpul tumpukan
Api unggun segera dinyalakan
Melihat api unggun menyala besar
Berkobar-kobar siap membakar
Namrud merasa kegirangan
Ingin segera melihat pertunjukan
Ibrahim kesakitan kala pembakaran
Ahh, ternyata rakyat ketakutan
Melihat nyala api semakin membesar
Mereka bingung cara memasukkan
Ibrahim ke dalam api yang berkobar-kobar
Mereka tak mampu dekati kobaran api dari jarak dekat
Khawatir dirinya ikut terbakar
Ibrahim dibakar dalam api unggun berkobar-kobar
Rakyat masukkan Ibrahim dari kejauhan
Ibrahim diletakkan di suatu tempat bisa dilentingkan
Seperti anak panah dilentingkan dari jauh ke arah sasaran
Mereka puas berkerumun saksikan pembakaran
Rasa ngeri tak dihiraukan
Hatinya mati tak ada belas kasihan
Hukuman pembakaran Ibrahim dianggap pertunjukan
Gelak tawa membahana
Tak sabar lihat Ibrahim tersiksa
Ketika api unggun sudah padam
Kayu bakar sudah habis tak tersisa
Nabi Ibrahim keluar dari bara api yang ada
Ibrahim selamat tanpa ada luka
Sehelai rambut pun tak terbakar
Tak sedikit pun rasakan panasnya api yang membara
Semua karena karunia Allah Tuhannya
Allah berfirman kepada api,
"Hai api hendaklah kau dingin
Dan selamatkan Ibrahim".
(TQS Al Anbiya : 69)
Berkat kekuasaan Allah yang Maha Kuasa
Nabi Ibrahim selamat dari hukuman
Api berkobar-kobar hanya terasa dingin saja.
Allahu Akbar
Yach, Asyura hari kemenangan
Allah turunkan pertolonganNya
Nabi Ibrahim terlepas dari siksa
Hukuman api unggun Raja Namrud
tak terasa panasnya
Nabi Ibrahim selamat tak kurang suatu apa
Alhamdulillah
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kisahnya
Keimanan yang kuat dalam diri Nabi Ibrahim
Menancap kokoh dalam dada
Dan cinta Nabi Ibrahim kepada Allah murni tak mendua
Apapun dilakukan hanya untuk Allah Tuhannya
Berbagai cara dilakukan untuk perkuat imannya
Hingga mengakar kokoh dalam jiwanya
Tidak heran jika Allah sangat mencintainya
Ketika Ibrahim dalam mara bahaya
Ujian berat menimpa dirinya
Hadapi hukuman dari Raja Namrud yang kejam
Pertolongan Allah datang padanya
Hingga Ibrahim selamat berkat cinta-Nya
Bagaimana dengan kita?
Sudahkan keimanan menancap di dada?
Ada bukti banyak amal nyata
Jalankan aktivitas sesuai syariatNya
Dalam seluruh lini kehidupannya
Jadikan momentum Muharram untuk perubahan
Hijrah menuju kebaikan dan iman
Berjuang mengejar cinta Allah
Agar meraih kemenangan
Selamat dunia hingga akherat
Berbuah jannah dan ridlo Allah
In syaa Allah
Surabaya, 24 September 2018
#NabiIbrahimSelamatSiksaNamrud
#BaraApiTerasaDingin
#BerkatKekuatanImanDanCinta