Amalan Hari Asyura


Oleh : Lilik Yani


Pada bulan Muharram ada suatu hari bersejarah yang sangat diagungkan. Pada hari itu Allah menurunkan pertolongan dan ampunan kepada hamba-hamba yang dikehendakiNya. Terutama para Nabi dan Rasul yang mendapat ujian dari Allah, kemudian berdoa memohon pertolongan dan ampunan dari Allah swt. Seperti Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan yang lainnya. Termasuk juga Rasulullah saw. Hari itu adalah hari Asyura yang terjadi pada tanggal 10 Muharram.


Pada hari itu Allah menurunkan pertolongan dan ampunan, sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada yang dicintai-Nya. Maka dari itu sebagai bentuk syukurnya kepada Allah, para Nabi dan umatnya menjalankan puasa sunah pada hari Asyura.


Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau mengerjakan puasa Asyura dan memerintahkan  para sahabat agar berpuasa juga. Kemudian pada saat ada perintah diwajibkan puasa pada bulan Ramadhan, maka Rasulullah saw menetapkan :

"Barangsiapa yang menghendaki berpuasa Asyura maka puasalah, dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya." (HR Bukhari No 1489 dan HR Muslim No 1987)


Kebiasaan berpuasa pada tanggal 10 Muharram tersebut, ternyata juga dilakukan oleh orang-orang Yahudi. Sebagai bentuk syukur kepada Allah karena Allah sudah menolong Nabi Musa as.


Ibnu Abbas, seorang sahabat sekaligus sepupu Rasulullah yang dikenal sebagai ahli tafsir. Beliau meriwayatkan bahwa saat Nabi berhijrah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi di sana mengerjakan puasa Asyura. Maka Nabi pun bertanya tentang alasan mereka berpuasa.


Orang-orang Yahudi menjawab :

" Allah telah melepaskan Musa dan pengikutnya pada hari Asyura dari musuhnya (Fir'aun dan bala tentaranya). Lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah."


Nabi bersabda : "Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka." 

Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga." (HR Bukhari No 1865 dan HR Muslim No 1910)


Hari Asyura merupakan hari bersejarah yang diagungkan dari masa ke masa. Kita bisa menyambut hari itu dengan banyak mengambil hikmah dari sejarah masa lalu. Dan kita bisa melaksanakannya sesuai dengan tuntunan Rasulullah, dengan jalan :


1. Mengerjakan puasa sunnah pada hari Asyura yaitu tanggal 10 Muharram. Keutamaan puasa pada hari ini antara lain akan menghapus dosa satu tahun yang lalu.


"Nabi saw ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab : "Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu." ( HR Muslim No 1977)


Dalam hadist lain, Rasulullah saw menjelaskan : 

" Sesungguhnya shalat yang terbaik setelah shalat fardhu adalah shalat tengah malam dan sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yang kamu menyebutnya bulan Muharram." ( HR Nasa'i No 1641)


2. Mengerjakan puasa Tasu'a atau puasa sunnah hari ke sembilan di bulan Muharram.

Ibnu Abbas meriwayatkan : 

"Pada waktu Rasulullah dan para sahabatnya mengerjakan puasa Asyura, para sahabat menginformasikan kepada Nabi saw bahwa hari Asyura diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. 

Maka Nabi bersabda : 

"Tahun depan In syaa Allah kami akan berpuasa juga pada hari ke sembilan."

Kata Ibnu Abbas, akan tetapi sebelum mencapai tahun depan Rasulullah saw wafat."

(HR Muslim No 1916 dan Abu Daud No 2089)


Dengan demikian kita menambah satu hari sebelumnya yaitu berpuasa Tasu'a tanggal 9 Muharram. Dengan harapan tidak menyerupai Yahudi atau Nasrani.


3. Memperbanyak sedekah

Dalam menyambut bulan Muharram kita diperintahkan untuk memperbanyak sedekah kepada anak yatim, fakir miskin dan orang-orang-orang yang membutuhkan. Semua itu dilakukan dengan ikhlas semata-mata untuk mencari ridlo Allah.


Saudaraku, semoga kita bisa menjalankan amalan seperti yang dianjurkan Rasulullah saw. Yaitu menjalankan puasa Tasu'a tanggal 9 Muharram dan Asyura tanggal 10 Muharram. Serta memperbanyak sedekah untuk anak-anak yatim dan orang-orang yang membutuhkan.


Semua itu dilakukan sebagai bentuk syukur atas karunia Allah, masih menancapkan aqidah Islam di dada umat Islam, dan mengenang peristiwa sejarah pertolongan Allah kepada para Nabi dan Rasul pada tanggal 10 Muharram. 


Dengan kita bersyukur, semoga Allah berkenan menambah nikmat dan karuniaNya kepada kita. Hingga segera diijinkannya Islam kembali berjaya di negeri ini. Dan syariat Islam bisa diterapkan dalam segala lini kehidupan.

In syaa Allah.


Surabaya, Muharram 1440 H


#MuharramBulanHijrah

#HijrahMenujuRidloAllah

#MuharranPeduliAnakYatim

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak