Dari kemarin jagad maya penuh dengan postingan "tauhid chalengge" ya semua ini pertanda kebangkitan islam makin dekat dan semangat untuk hanya mentauhidkan Allah dengan menerapkan aturannya secara kaffah disemua lini kehidupan.
Selain tauhid challenge dan momen tahun baru hijriah jagad maya juga rame tentang postingan 50.000 belanja buat keperluan dapur dapat apa?, ada yg posting aneka belanjaannya ke warung n pasar dengan uang 50 rebu, ada yang cukup buat sehari dan tak sedikit yang mengeluh uang segitu cuma dapat ini dan itu saja alias tak mencukupi. Cukup apa tidak itu relatif ya tergantung situasi dan kondisi serta domisilinya.
Saya.sendiri kalo belanja harian kewarung uang segitu ya hanya cukup buat.sehari karna dirumah pada masa pertumbuhan semua (doyan makan 😄), itupun belum termasuk beras,minyak,gas,air,dll.
Biasanya saya mensiasatinya dengan belanja ke pasar tradisional ba'da subuh karna waktu itu semua kebutuhan masih lengkap dan banyak pilihan ketimbang siang atau sore hari.
Membawa uang Rp. 200.000 ribu biasanya saya bisa bawa pulang:
*1 kg telor ayam
*1 kg ikan bawal
*1 kg ikan tongkol
*1 kg ikan lele
* 1/4 udang
* 1/4 ikan teri medan
* 1/ons cumi asin
* seekor ayam negri
*1 kg cabe merah +rawit setan
*1/4 cabe ijo keriting
*1/2 kg tomat
*1/2 kg bawah merah
*1 ons bawang putih
* 1/4 kentang
* sayur sop
* sayur asem
*/sawi
* buncis
* 1 kg timun
* terong lalap
*bumbu dapur
* jagung manis
* jengkol atau pete
* dll jika masih nyisa
Semua bahan makanan ini begitu sampai rumah saya bersihkan dan ikan2 nan disiangi dan dibumbui dan simpan dikulkas jadi kalo mau masak pagi2 tinggal ekseskusi. Dan biasanya bertahan seminggu lebih .
Ada plus dan minus ketika kita memilih belanja harian atau mingguan. Semua tergantung pilihan ya mak.
Sekarang yang jadi persoalan bukan cukup atau tidaknya uang 50 rebu, tapi lebih ke pengaturan dan pengelolaan ekonomi dirumah tangga dan kebijakan pemerintah.
Bagi masyarakat ekonomi menengah keatas uang 50 ribu g da harganya bahkan itu hanya untuk secangkir kopi, tapi bagi sebagian masyarakat kita uang segitu amat berharga dan untuk mendapatkannya sangatlah sulit.
Inilah bukti kelemahan menggunakan sistem uang kertas, nilainya makin lama makin menurun bahkan hilang tak seperti jika kita menggunakan sistem mata uang berbasis dinar dan dirham.
Kenaikan harga sembako sayangnya tak memberi dampak positif bagi petani kita, modal yang dikeluarkan untuk produksi atau pemeliharaan tak sebanding dengan nilai jualnya, belum lagi jika gagal panen karna kemarau panjang, banjir, wabah hama,dan faktor alam lainnya.
Islam agama yg sempurna, didalamnya ada aturan termasuk untuk pengendalian harga, pertanian. Dalam sistem islam ketahanan pangan sangat diperhatikan karna itu mempengaruhi ketahanan negara, dan ini termasuk usaha untuk mempersiakan kekuatan melawan musuh. Tidak seperti sekarang meski negeri kita kaya akan sumberdaya alam baik didalam dan diatas perut bumi tidak bisa membuat masyarakatnya sejahtera.Negri maritim dengan puluhan ribu pulau, laut yang membentang luas tapi, garam saja masih impor.
Sungguh jika kita mau kembali pada aturannya( sistem islam) maka insya Allah kita akan benar-benar merasakan nikmatnya anugrah tuhan berupa negri yang indah n penuh berkah Indonesia tercinta.
Oleh: Ummu Raihan Tangerang
( Ibu Rumah Tangga )