Oleh : Nuris Turyati
Tidak sedikit orang yang menganggap remeh waktu yang telah berlalu. Seperti biasa saja, padahal waktu itu jatah hidup manusia.
Pepatah Arab mengatakan "Waktu laksana pedang" sedangkan
orang Barat mengatakan "Time is money" dan aku mengatakan waktu itu bisa membinasakanmu jika kamu berleha-leha dengannya.
Banyak orang yang bermalas-malasan depan HP dan TV berjam-jam setiap harinya atau nongkrong-nongkrong di pinggir jalan. Entah apa yang didapat.
Mereka menyia-nyiakan waktu, otomatis hidup mereka pun dipertaruhkan.
Ingat saja, waktu yang berlalu tidak akan pernah kembali. Segera, kita sadar dari mana kita berasal?
Untuk apa kita hidup dunia ini?
dan akan kemanakah kita setelah ini?
Segera, kita harus menyadarinya
*1. Darimana kita berasal*
Jika kita bicara tentang asal kita (manusia) otomatis kita diajak berfikir. Berfikir tentang penciptaan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Entah itu manusia, alam semesta dan kehidupan.
Jika kita mau berfikir, tentu alam semesta dan seisinya ini tak mungkin ada dengan sendirinya. Pasti ada yang menciptakannya. Dan pertanyaannya siapakah yang menciptakannya ? Dialah Allah Swt .
Dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 164 , Allah berfirman yang artinya :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan."
Ayat Al-Quran ini mengajak kepada kita untuk mengamati benda-benda ciptaan Allah agar dapat membuktikan adanya Allah SWT dan juga sebagai petunjuk kepada manusia akan adanya pencipta yang Maha Pengatur.
*2. Untuk apa kita hidup di dunia?*
Jika alam semesta, manusia, dan kehidupan ini ada yang menciptakan, otomatis ada visi misi atau tujuan. Kenapa segala sesuatu yang ada di dunia ini tercipta?
Jawabannya hanya ada dalam Al-Qur'an. Karena memang itu adalah petunjuk bagi manusia dari Allah Swt untuk memecahkan problematika hidup manusia.
Seperti dalam Surat Adz-Dzariyat Ayat 56 Allah berfirman yang artinya :
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
Jadi, Allah tidak menciptakan kita sia-sia saja, Allah tidak membiarkan kita hidup hanya untuk makan, minum, tidur dan lain-lain. Tapi ada tujuan yang lebih besar dari pada itu. Yaitu ibadah kepada Allah SWT.
*3. Akan kemana setelah ini*
Setelah kita memahami dari mana kita berasal dan untuk apa kita diciptakan, kemudian kita tentu berpikir akan kemana setelah hidup di dunia ini?
Apakah kita setelah hidup ini langsung meninggal begitu saja tanpa pertanggung jawaban?
Jawabannya tentu saja tidak. Jika beribadah kepada Allah adalah tujuan diciptakannya jin, manusia dan seluruh makhluk.
Makhluk tidak mungkin diciptakan begitu saja tanpa diperintah dan tanpa dilarang.
Allah Ta’ala berfirman,
_“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?”_
(QS. Al Qiyamah: 36).
Ketika didunia adanya perintah dan larangan, otomatis adanya hari penghisaban. Setelah kita meninggal dunia, adanya pertimbangan amal manusia. Kita akan dihisab atas apa yang telah kita lakukan selama di dunia. Kita akan kembali kepada Allah mempertanggung jawabkan atas semua yang telah kita lakukan di dunia ini.
Seperti yang tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Ghasiyah Ayat 25-26, Allah berfirman yang artinya :
_"Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka."_
Dan juga dalam Surat Al-Mu'min Ayat 17 yang artinya :
"Pada hari ini, tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya."
Insyaallah, jika kita sadar akan hal ini, hidup kita akan lebih produktif, tidak menyia-nyiakan waktu dan hari-hari kita tidak kacau berantakan karena kita tahu skala prioritas.
Kita ingat dengan waktu 24 jam per hari, kita harus mampu membaginya untuk hal-hal yang berguna dan berpahala.
Quran surat Al-Ashr ayat 1-3 bisa jadi pengingat kita tentang waktu.
"Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran, dan saling menasehati untuk kesabaran".
Wallahua'lam