Oleh: SukmaOkt
(Pelajar, Aktivis Muda)
Terdengar lagi berita seorang wanita yang melakukan aborsi akibat pemerkosaan. Hal itu sudah menjadi momok yang wajar ditelinga masyarakat.
Maraknya kehamilan yang tidak diinginkan pun menjadi alasan dilakukannya aborsi. Kehamilan yang tidak diinginkan itu disebabkan oleh adanya pemerkosaan bahkan disebabkan oleh hubungan seksual diluar nikah karena alasan suka sama suka. Astaghfirullah.
Disebutkan, misalnya, pada tahun 2008 saja, menurut hasil survei yang dilakukan salah satu lembaga, 63 persen remaja di Indonesia usia sekolah SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual diluar nikah dan 21 persen diantaranya melakukan aborsi (Republika.co.id,20/12/2008)
Hasil survei tersebut didapat pada tahun 2008, bisa dibayangkan sekarang, sudah betapa rusaknya kehidupan generasi negeri ini, terlebih generasi muslim yang terkena sistem sekuler ini.
Kembali lagi ke aborsi. Aborsi sendiri lahir dari sistem sekuler dan liberalis yang tidak punya pengaturan kehidupan yang benar-benar memanusiakan manusia, mereka seolah menggunakan HAM sebagai alasan melakukan hal menjijikan tersebut (baca: seksual diluar nikah, pemerkosaan, aborsi).
Sebagai pelajar juga remaja, saya sangat prihatin akan hal ini. Bagaimana jika ini terus-terussan dibiarkan jika akar permasalannya tidak diselesaikan dengan benar.
Sudah jelas-jelas Islam menawarkan aturan yang diciptakan oleh sang pencipta dan pengatur alam semesta ini. Namun malah ditolak mentah-mentah.
Dalam Islam, sudah menjadi kepastian bahwa permasalahan ini diselesaikan sampai keakar-akarnya. Hingga tak akan terjadi lagi perilaku menjijikkan tersebut.
Demi menyelamatkan generasi kita dari sekuler, liberal, dan kawan-kawannya. Maka tugas kitalah untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan berjuang agar diterapkannya sistem yang Allah ciptakan.
Berjuang mendakwahkan Islam, berjuang memerhatikan remaja terutama kerabat kita. Islam bangkit suatu kepastian. Maka berperanlah didalamnya.
Wallahu 'alam