Oleh lishna Almeera
Apakah sobat sekalian punya sahabat? saya pastikan pasti punya semua. Atau jangan-jangan ada yang tidak punya sahabat.heheehehe, imposible banget ya.
Seorang sahabat pasti peka dengan apa sahabatnya rasakan, dizaman now, remaja mengartikan sahabat itu ketika jalan bareng, makan bareng, de el el. Pun kalau sahabatnya kita mengalami kesusahan kita akan langung sigap atau care sama dia.
Kalau sobat masih belum ngeh tentang seperti apa sih sahabat itu. Lets explain bellow.
Persahabatan adalah kenyamanan yang tak terelakan dari perasaan aman dengan seseorang, tidak memikirkan atau mengukur kata-kata (George Elliot). kalau makna sahabat menurut Rasulullah SAW yakni sebaik-baik sahabat disisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temanya dan sebaik-baik jira disisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jiranya ( Hadits riwayat al-Hakim)
Apakah yang kita butuhkan hanya seorang sahabat ketika jalan saja, bermain dan semisalnya? Tentu tidak ya. Sejatihnya seorang muslimin membutuhkan sahabat yang bukan hanya sebagai teman jalan atau semisalnya, tapi kita membutuhkan sahabat yang mempunyai pola pikir dan pola sikap islami, sahabat yang mempunyai visi misi perjuangan demi tegaknya syariat islam secara kaffah, sahabat yang menjadikan Alquran didepan bukan dibelakang, yang kita mencintainya karna Allah.
Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik yang dikeluarkan oleh Bukhari, Rasulullah saw bersabda” Siapapun tidak merasakan manisnya iman, hingga ia mecintai seseorang tidak karna yang lain kecuali karna Allah semata. Bahkan, ketika kita sudah mencintainya karna Allah maka dengan sendirinya biasanya kita akan saling mendoakan sahabat kita tersebut secara diam-diam. Dalam suatu riwayat Muslim dari Ummu Darda Raulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang mendoakan saudaranya pada saat ia tidak bersamanya, maka malaikat yang diserahi untuk menjaga dan mengawasinya berkata, “ semoga Allah mengabulkan; dan bagimu semoga mendapat yang sepadan. Dengan begitu, ketika kita bermaksiat kepada Allah maka otomatis teman kita tersebut langsung memberikan nasehat.
Imam Syafi’i (Rahimahullah) berpesan “jika engkau punya sahabat yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah, maka penganglah dia erat-erat dan jangan sesekali kau lepaskanya”. Maka penganglah dengan erat-erat teman seperti itu, jangan biarkan dia pergi.
Pun kita harus memperbanyak sahabat sesama muslim. Sebab mereka bisa jadi menjadi penolong kita di akhirat kelak. Al-Hasan Al-Bashri berkata: “ perbanyaklah sahabat-sahabat mu’minum, karena mereka memiliki syafa’at pada hari kiamat.
Tentu untuk mendambakan sahabat sejati dunia akhirat, ada beberapa kriteria yang selalu terpancar dari dirinya. Pertama, Selalu mengajak dalam hal kebaikan. Jadi gini sobat, kalau ada teman yang ngingatin kepada Allah maka rangkul dia. Sebab dizaman now sudah langka menemukan sahabat seperti itu. Kedua, dia selalu care kepada kita baik suka maupun duka tanpa meminta balasan. Ketiga, dia selalu mendoakan kita tanpa kita ketahui.
Nabi saw bersabda : “ Barangsiapa yang mendoakan saudaranya pada saat ia tidak bersamanya, maka malaikat yang diserahi untuk menjaga dan mengawasinya berkata, “ Semoga Allah mengabulkan; dan bagimu semoga mendapat sepadan.” (HR.Muslim dari Ummu Darda). Ketiga, dia marah ketika melihat sahabatnya bermaksiat kepada Allah. Sahabat yang mencintai dan membenci karena Allah, pasti ketika sahabatanya bermaksiat dia akan langsung marah. Pun dia membenci sifatnya bukan orangnya.
Hadits Muadz bin Anas al-jahni bahwa Rasulullah saw. Bersabda : “Siapa saja yang memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka berarti ia telah sempurna imanya.