Oleh : Merli Ummu Khila
Kedzaliman penguasa sudah hampir di semua segi kehidupan, tapi mengapa seperti nyaris tidak melihat media meliput rakyat turun ke jalan untuk mengkritik? Atau tidak penolakan dari rakyat? Apakah rakyat sebagian besar sudah setuju dengan apapun kebijakan pemerintah?jika tidak, mengapa tanpa pergerakan yang memgkritik penguasa?. Jawabannya karena semua sudah di bungkam , jika para mahasiswa pemimpin nya di bungkam,kampus nya di intervensi, maka sulit mencari Mahasiswa yang berani tampil maju pasang badan demi rakyat.
Kini harapan rakyat hanya pada ulama, yang masih bisa netral karena tanpa terikat oleh instansi pemerintah, sehingga berani menggerakkan rakyat mengkritisi kebijakan pemerintah dan kedzaliman pemerintah sebut saja Aksi Bela Islam yang berapa jilid dan terbukti mampu menghimpun jutaan rakyat yang sudah muak dengan rezim saat ini. tapi seperti nya pemerintah tidak kehilangan akal, ulama diberi 2 opsi, jika mau aman, dukung pemerintah apapun kebijakan nya, jika tidak maka bersiaplah di kriminalisasi, mulai dari tidak diberi ijin setiap membuat pengajian, di fitnah, dilaporkan dengan segudang alasan yang belum di pasti kan apakah melanggar atau tidak.
Yang paling sering kita dengar yaitu sering nya persekusi atas ulama yang hendak mengisi pengajian oleh sekelompok orang yang anarkis dan bertindak seperti preman pasar dan aneh nya lagi tidak ada tindak tegas dari penegak hukum seolah mereka itu kembali hukum.
Ulama adalah pewaris para Nabi, ulama lah tempat ummat mencari solusi segala permasalahan yang menyangkut pertanggungjawaban atas semua perbuatan nya ke pada Allah.
Bagi ulama yang istiqamah dijalan dakwah, hal seperti ini tidaklah membuat dia takluk dan berpaling mendukung pemerintah demi keamanan dirinya, tetapi dia tetap bertahan, karena ulama milik ummat. Dan Dia yakin jika sesuatu terjadi pada nya maka akan ada jutaan dukungan dan doa dari umat di belakang nya. Dan yang pasti Allah akan meneguhkan kedudukan nya sesuai janjinya dalam Al-Qur’an
"Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
Ini yang menjadi landasan para ulama yang hanif yang masih setia bersama ummat, meski didepan cobaan dakwah yang tidaklah mudah. Istiqamah dalam dakwah seperti menggenggam bara, yang tidak sanggup maka akan bertujuan. Tidak hanya ulamanya yang di kriminalisasi, ormas yang sering mengkritisi kebijakan pemerintah pun tak luput dari kriminalisasi, di anggap bertentangan dengan pancasila akhir nya ormas tersebut di bubarkan, meski belum final tetapi pemerintah seperti menggiring opini publik bahwa ormas tersebut bertentangan dengan pancasila. Beginilah respon Panik pemerintah yang tidak mau segala kedzaliman nya di kritik oleh rakyat.
Lain halnya dengan ulama yang bisa "didekati" pemerintah, ada yang terang-terangan mendukung segala kebijakan pemerintah bahkan terkesan menjilat dengan memuji-muji penguasa. Entah itu dari dirinya pribadi atau karena di tekan. Ulama seperti ini tentu saja membuat ummat kecewa karena tentu saja berbahaya bagi jamaah nya yang mungkin hanya membebek saja apa yang dikatakan ulama nya tersebut. Seperti membiarkan kedzaliman penguasa dengan dalih keputusan pemerintah adalah yang terbaik yang harus diterima, sampai - sampai memberikan statement yang kontroversi, entah itu memang pemikiran nya sudah salah atau sengaja memancing kehebohan pada rakyat untuk pengalihan issu yang lebih penting misalnya. Menjadi berbahaya ketika kaum terpelajar yang sudah di susupi pemikiran asing dan ulama yang rela menjual agamanya demi dunia. Karena masyarakat awam cenderung figuritas, fragmatis dan latah ikut-ikutan apa yang kebanyakan orang pilih. Dan yang lebih berbahaya lagi kebanyakan masyarakat kita tidak melek politik.
Serang, 13 Juli 2018
#PegiatDakwah
#PenulisIdeologis
#MemberAmk5