Oleh: Minah, S.Pd.I
(Penulis Motivasi)
Setiap manusia pasti memiliki kesalahan, adakalanya lupa sehingga melakukan kesalahan. Karenanya, kita dianjurkan untuk sering bermuhasabah diri memikirkan tentang apa saja yang telah dilakukan. Apakah banyak melakukan dosa ataukah melakukan amal sholeh?
Muhasabah diri adalah aktifitas yang mulia yang biasa dilakukan para sahabat Rasulullah saw. Muhasabah adalah upaya untuk intropeksi diri. Yaitu bertanya kepada diri sendiri tentang seluruh perbuatan yang telah ia lakukan apakah lebih banyak melakukan dosa dan maksiat ataukah melakukan amal sholeh hanya mengharap ridho dari Allah SWT.
Umar bin khattab ra sering mengingatkan kaum Muslimin untuk selalu melakukan muhasabah diri. “hitunglah diri kalian sebelum datang hari perhitungan”.
Dalam pandangan Imam Hasan al-Bashri muhasabah akan meringankan hisab dihari kiamat. Sebab Allah tidak pernah melewatkan satu perbuatan pun melainkan telah tercatat disisiNya. Imam Ibnu Qoyyim al-Jauzi didalam kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin menjelaskan bahwa Muhasabah itu dilakukan sebelum melakukan perbuatan dan setelah melakukan perbuatan yaitu :
1. Apakah perbuatan yang diinginkan mampu dilakukan atau tidak
2. Apakah perbuatan itu sesuai dengan tuntunan syari’at
3. Apakah perbuatan itu dilakukan dengan ikhlas karena Allah.
Muhasabah diri sangat bermanfaat untuk mengoreksi diri sendiri, mengingat amal yang masih sedikit, mengingat banyaknya maksiat dan yang pasti mengingat semakin dekatnya kematian.
Muhasabah diri dapat dilakukan disaat berbaring hendak tidur atau diwaktu bangun dipenghujung malam disaat sholat tahajjud.
Oleh karena itu, mari kita muhasabah diri untuk lebih baik lagi, agar setiap perbuatan yang kita lakukakan sesuai dengan syariat Allah sehingga Allah ridho dengan perbuatan yang kita lakukan. Muhasabah diri bisa dilakukan sebelum tidur malam atau di waktu bangun dipenghujung malam saat sholat tahajjud. Dengan bermuhasabah, setiap saat kita akan terdorong untuk terus berupaya untuk menjadi orang yang selalu taat kepada Allah SWT serta menjauhi kemaksiatan dan dosa.
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyar:18)