Oleh : Leilis Sufiah
Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan berbagai macam challenge. Dari mulai ice bucket challenge, kiki challenge, dan yang terakhir adalah momo challenge. Chalenge ini sungguh menghebohkan berbagai lini masa , tidak hanya para remaja saja, bahkan orang tua pun juga ikut-ikutan dalam challenge tersebut.
Sungguh luar biasa effect yang ditimbulkan. Mereka rela melakukan berbagai aksi challenge tanpa menghiraukan dampakna . Mereka seolah tersihir dengan apa yang mereka lakukan. Mereka melakukannya demi membuktikan bahwa hidupnya masih eksis dan juga aktualisasi diri di dunia ini. Mereka terus diburu dengan candu like dan comment orang-orang yang melihat aksinya. Mereka tanpa sadar menghabiskan waktunya untuk perkara yang sia-sia.
Kedatangan berbagai aplikasi yang menunjang memang memberikan sebuah kesenangan, namun kita serasa terjebak dan jika dipikir kembali kita seperti dikerjai dan diperbudak oleh gadget mahal nan canggih. Kita seakan tidak bisa lepas darinya dan akan galau bila sehari tanpanya. Dari uraian ini jika disandingkan bulan kemerdekaan, generasi muda kita hari ini seperti merdeka dengan tapi, merdeka secara fisik tapi tidak dengan pemikiran dan kebudayaannya. Nampak betul remaja kita saat ini kian hari kian kehilangan arah. Iman akhlak tak lagi penting dilakukan mereka. Asalkan bahagia mereka pasti enjoy mengerjakannya. Terang saja asas kehidupan kita sekarang menganut sekuleristik yang didukung oleh liberalisme. Jadi manusia dalam kehidupannya diberi kebebasan yang sebebas-bebasnya walaupun melanggar fitrah manusia.
Sebagai remaja muslim, harusnya menjadi remaja yang spesial. Bukannya malah ikutan trend yang kekinian tanpa tahu bagaimana menurut pandangan Islam. Hanya menjadi pembebek tanpa tahu arah dan prinsip. Alih-alih menjadi remaja yang spesial malah jadi remaja yang loyo yang bisa diombang ambingkan dengan berbagai trend. Jangan sampai ada challenge untuk masuk kandang singa tanpa pawang kita pun juga mengikutinya. Sudah selayaknya kita sebagai muslim, menjadi aset besar bagi kemajuan Islam bukan menjadi penghambat bagi tegaknya Islam.
Islam pun juga nggak ngajarin kita untuk kudet, sebaliknya remaja islam sepatutnya menjadi trend setter bagi remaja ynag lain. Ditinjau dari trend challlenge yang bertabur silih berganti tersebut rupanya lebih banyak menjauhkan kita dari Allah bukannya mendekatkan. Jika menjauhkan, alangkah baiknya ditinggalkan seperti Kiki Challenge, Momo Challenge. Inget guys, hidup kita di dunia ini sementara, begitupun masa muda jangan nunggu nyesel dateng. Oleh karenanya manfaatkan dengan sebaik-baiknya masa muda kita. Dengan melaksanakan tugas dari Allah "Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku" (51:56). Yuk mulai sekarang jadikan diri kita remaja yang bebas dari perbudakan challenge- challenge yang nggak bermutu yang mengundang murka Allah, tapi lakukan challenge untuk merubah sekaligus membebaskan diri dari penghambaan trend-trend yang nggak jelas. Mulai kenali Islam secara utuh dan sempurna, agar hidup tak semrawut. Aktif ikuti kajian islam dan menuntut ilmu, agar hidup tahu arah. Wallahu a’alam.