Oleh: Minah Mahabbah
(Penulis Motivasi)
Begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita, Allah berikan kita tubuh yang sempurna dari ujung rambut hingga ujung kaki, Allah ciptakan mata kita untuk melihat, agar kita bisa melihat keindahan alam ciptaan Allah. Allah ciptakan telinga untuk mendengar, Allah ciptakan hidup untuk menghirup udara segar. Jika Allah tidak memberikan mata, kita pasti tak dapat melihat. Dan Allah pun meletakkan di tempat yang pas di wajah kita, Allah beri dua lubang hidung dengan mengarah ke bawah agar mudah untuk menghirup udara, mudah untuk bernafas. Tapi jika Allah berikan lubang hidung yang mengarah keatas, pasti kita akan kesusuhan untuk bernafas, apalagi jika hujan, kita akan berusaha melindungi lubang hidung agar air hujan tidak masuk ke hidung. Pernahkah kita berfikir demikian? Dan sudahkan kita bersyukur kepada Allah akan nikmat yang Allah berikan kepada kita?
Bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT merupakan salah satu kewajiban seorang Muslim. Seorang hamba yang tidak pernah bersyukur kepada Allah adalah termasuk orang yang sombong. Allah SWT telah memerintahkan hamba-hambanya untuk mengingat dan bersyukur atas nikmat-nikmatNya. Allah berfirman yang artinya:
“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat pula kepadaMu, dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu.” (QS. Al-Baqarah:152)
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah ( nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya AdzabKu sangat pedih.” ( QS. Ibrahim:7 ).
Manusia diperintahkan Allah SWT untuk senantiasa bersyukur atas nikmat dan rezeki yang kita miliki. Pribadi yang baik dan mulia adalah pribadi yang selalu bersyukur atas apa yang ia peroleh selama ini. Yuk simak, beberapa wujud rasa syukur kita diantaranya:
1. Sikap rendah hati, pribadi yang tetap memiliki sikap rendah hati. Walaupun dirinya mempunyai kelebihan dan keunggulan, seperti wajah yang cantik or tampan, pendidikan yang tinggi, jabatan yang tinggi, dan keunggulan-keunggulan yang lain. Ini tidak membuat dia untuk berlaku sombong karena mempunyai banyak kelebihan-kelebihan, tetapi dia tetap harus bersikap rendah hati. Karena ia menyadari sepenuhnya bahwa semua itu, hanyalah titipan yang diberikan oleh Allah kepada dirinya.
2. Tidak melalaikan ibadah, walaupun seseorang itu disibukkan dengan kesibukan aktifitasnya, ia tidak pernah melalaikan untuk menunaikan kewajibannya yaitu menjalankan ibadah yang Allah perintahkan kepada hambanya. Karena ia menyadari semua aktifitas yang dilakukan hanya untuk mencari ridho Allah semata.
Menghidupkan rasa syukur terhadap apa yang kita peroleh dapat dilakukan dengan merasa bercukupan atau memiliki kepuasan hati (sikap Qona’ah). Sikap qona’ah itu mengandung arti dapat menerima dengan rela dengan apa yang ada. Bersyukur atas pemberiaan Allah, menerima dengan sabar akan ketentuan Allah, bertawakkal kepada Allah.
Oleh karena itu, yuk kita senantiasa bersyukur kepada Allah, dengan bersyukur maka kita akan senantiasa ingat kepada Allah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah SAW Bersabda, “Sungguh menakjubkan perilaku orang Mukmin. Semua keadaan adalah baik baginya. Jika memperoleh kesenangan dia bersyukur, dan yang demikian itu adalah baik baginya. Dan jika dia ditimpa kesusahan, dia bersabar, dan yang demikian itu adalah baik baginya. Perilaku seperti itu hanya ada pada diri seorang Mukmin.” (HR. Muslim)