Oleh : Putri Mayang
Ibu coba renungkanlah sejenak. Dirimu adalah seorang wanita yang telah memiliki anak dan suami. Engkau adalah wanita sebagai nahkoda dalam berumah tanggamu. Sedangkan suamimu adalah kaptennya. Ingatlah dirimu mempunyai bagian yang penting dalam perjalanan saat berlayar.
Coba apa yang akan terjadi bila peranmu tidak engkau lalukan dengan baik. Pasti akan timbul banyaknya masalah. Apalagi sering kali engkau melihat penayangan sinetron di televisi dengan mengisahkan tentang kehidupan keluarga dengan karakter istri yang dominan dihadapan suami. Berkomunikasi dengan bahasa yang tegas dan berani. Saat terlibat masalahpun, tak heran mereka melakukan kekerasan secara frontal.
Suami yang seharusnya menjadi sahabat. Kini berubah menjadi pesaing dalam berargumen.
Hal-hal yang seperti ini yang perlu di khawatirkan. Karena jika penayangan ini terus menerus diadopsi. Maka, tak heran para wanita ingin menerapkan emansipasi untuknya. Jadi, cobalah ingat akan hal ini.
Suami adalah teman hidup
Sudah menjadi fitrahnya bahwa kita hidup berpasang-pasangan. Suami adalah pemimpin dalam rumah tangga. Dengan dilengkapi oleh sifat kepemimpinan yang dinilai egois oleh wanita.
Cara melihat suatu perbedaan dari sudut pandang yang berbeda tak hayal menjadi konflik.
Tapi bagi wanita yang cerdas, cara bersikap suami tidak akan pernah dipermasalahkannya. Karena ketika suami mengambil keputusan dan berbeda pendapat. Maka istri melihat bahwa dia adalah pemimpin dalam rumah tangga. Tak akan mungkin dia akan memberikan suatu hal yang buruk terhadap keluarganya. Pastinya semua keputusan sudah dipertimbangkan.
Selain itu, ingatlah suami adalah teman hidup. Teman yang menemani sampai ajal menjemput. Serta akan dipertemukan kembali di jannahNya. Karena dia yang akan mempertanggu jawabkan dirimu dan anakmu. Hormati dia, sayangi dia, hargailah dia, berikan yang terbaik untuknya tanpa harus dia minta. Jangan pernah mengeluh dihadapannya. Sejatinya suamimu berusaha membahagiakanmu dengan caranya.
Cara berbicara saat berbeda pendapat
Ini yang paling sering terjadi dalam berrumah tangga. Adanya diskusi yang berujung berbeda pendapat dan pertengkaran. Tetapi bagi wanita yang cerdas saat berkomunikasi dengan laki-laki.
Memanglah sangat sulit untuk saling menyatukan pendapat. Karena Laki-laki cenderung pada fakta. Sedangkan perempuan cenderung menggunakan perasaannya. Maka tak heran pecinta drama korea adalah perempuan. Karena memang didalamnya penuh dengan drama cinta yang sulit dilakukan oleh laki - laki di dunia nyata. Maka wanita harus ingat hal tersebut.
Saat berkomunikasi dengan laki-laki usahakan untuk tidak banyak bicara hal yang tidak penting. Serta dengan bahasa isyarat untuk dia memahami apa yang kita mau. Tapi cobalah berkomunikasi dengan jelas, berkata lembut dengan penuh kasih sayang dan hormati pendapatnya. Jika tidak setuju dengan pendapatnya maka bicaralah dengan memberikan alasan yang jelas.
Ingatlah wahai ibu, engkau adalah wanita yang hebat dan kuat. Tak perlu engkau terlalu fokus akan masalah yang sedang dihadapi keluargamu. Karena kekuatan terbesar ada di dirimu. Suamimu akan kuat menghadapi masalahnya jika engkau selalu mendukungnya. Anakmu, akan belajar dari kekuatanmu kesabaranmu dan keberanianmu.
Bukan orang lain yang akan mengakhiri masalahmu, tapi dirimu sendirilah yang akan mengakhirinya. Karna engkau adalah nahkoda bagi kapalmu.