Keke dan Momo Challenge, Sampah Peradaban Liberal Kapitalis Perusak Generasi Muslim


Oleh: Umi Fia

   Baru ini muncul sebuah tantangan yg tersebar WhatsApp bernama Momo Challenge. Belum selesai masalah Kiki Challenge yg membayakan pelakunya, karena menari dijalanan dengan mobil yang tetap berjalan. Kini muncul sebuah tantangan yang juga membayakan bahkan telah merenggut nyawa seorang anak perempuan berusia12 tahun, yaitu Momo challenge. Apa itu Momo Challenge?

   Seperti yang di lansir OkeZone dari laman The Sun, selasa(7/8/2018), Momo adalah tantangan atau permainan yang berpotensi mengajak bunuh diri lewat media sosial.Momo adalah nama akun media sosial yang kehadiranya ada di jaringan seperti WhatsApp, Facebook, dan youtube. Menurut unit investigasi kejahatan komputer di negara bagian Meksiko, Tabasco, permainan di mulai di Facebook. Para pengguna di tantang untuk berkomonikasi dengan nomor yang tidak di ketahui. Kemudian Momo akan menanggapi panggilan dengan gambar kekerasan sambil memberi perintah. Bila pemain menolak untuk mengikuti perintah permainan, maka dirinya bisa merasa terancam.

   Menurut Rodrigo Nejm dari LSM Brazil, Safernet, hingga saat ini belum jelas persebaran Momo Challenge. Selain itu, ada kemungkinan permainan ini adalah bentuk umpan yang di gunakan para penjahat untuk mencuri data dan memeras orang di internet.

   Sedangkan menurut Yuo Tuber ReignBot, sulit untuk mengikat Momo ke satu pengguna WhatsApp. Karena nomor telepon yang tidak di ketahui dalam permainan ini terhubung ke setidaknya tiga nomor telepon di Jepang, Kolombia, dan Meksiko. Oleh karenanya Polisi nasional Spanyol telah memperingatkan agar masyarakat terutama anak-anak lebih baik mengabaikan tantangan tidak masuk akal yang tersebar di WhatsApp.

  Inilah buah dari peradaban Kapitalisme yang menjauhkan generasi muslim dari profil khoiru ummah yang visioner, produktif, kreatif, dan inovatif dalam kebaikan (hamba Allah yang berperan sebagai kholifah fil ardh).

   Untuk itu, sebagai orang tua perlu meningkatkan pengawasan  terhadap anak. Sebab bisa saja anak menerima pesan melalui media sosial yang dapat membayakan dirinya. Disinilah peran orang tua untuk memberikan pemahaman kepada anak. Memberikan pemahaman bahwa hanya peradaban Islam penyelamat generasi, wajib di perjuangkan bersama untuk mencegah lost generasi terbaik muslim. 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak