Oleh : Merli Ummu Khila
"Negara kita bukan negara islam, jadi tidak mungkin bisa menegakkan khilafah" atau "Di negara kita tidak hanya islam tapi banyak agama, jadi tidak bisa menerapkan syariat islam " atau ada yang lebih ekstrim, "nanti jika khilafah tegak, non muslim akan dipaksa masuk islam" .tanggapan ini paling sering tercetus dari masyarakat ketika ditawarkan ide khilafah, lucunya mereka yang muslim sibuk memikirkan non muslim, sedangkan mereka nyaman dengan system kufur yang memyengsarakan. Minim nya pengetahuan dan buta akan sejarah islam di masa kejayaannya membuat kaum muslim menyimpulkan sendiri berdasarkan apa yang mereka dengar, tanpa mencari tahu dan menolak untuk di pahamkan,
Syekh Taqiyuddin An Nabhani dalam kitab Mafahim hal. 86 bahwa ketika kekhilafahan tegak maka warganegara non muslim di biarkan menjalankan hal-hal yang berkaitan dengan akidah dan ibadah nya. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan makanan dan pakaian, di perlakukan sesuai ketentuan agama mereka yang dijamin oleh aturan umum yang berlaku. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan hukum nikah dan talak diurus sesuai dengan agamanya. Sedangkan urusan urusan syariat lain seperti muamalah, uqubat, pemerintaaan, ekonomi dan lainnya, berlaku bagi semua baik kaum muslim maupun nonmuslim.
Sebagai bukti bagaimana dahulu kisah keadilan Pada masa khalifah Umar bin Khatab yang marah pada gubernur Mesir bernama Amr bin ‘Ash yang menggusur tanah seorang Yahudi untuk pembangunan masjid dan akhir nya masjid pun dirobohkan dan tanah nya dikembalikan pada seorang Yahudi tersebut.
Jadi tidaklah benar jika khilafah tegak maka non-Muslim akan dipaksa masuk Islam, justru negara akan menjamin kehidupan non muslim terkait akidah dan ibadah nya sesuai dengan
Al Qur'an (Al-Baqarah):256 - Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat....
Ibnu Katsir menyatakan, “Tidak ada yang dipaksa untuk memeluk agama Islam karena telah jelas dan tegas tanda dan bukti kebenaran Islam sehingga tidak perlu lagi memaksa seseorang untuk memeluk agama Islam.
Kesengsaraan yang dialami umat ini ibarat penyakit komplikasi, system yang sekarang dianut ibarat hanya pil pereda rasa sakit bukan untuk mengobati, berganti pemimpin ibarat berganti dokter tapi hanya dokter yang specialist dibidangnya, mengobati satu penyakit tapi memperburuk penyakit yang lainnya, tidak ada solusi untuk menyembuhkan, sedangkan islam ibarat obat mujarab yang bisa mengobati semua penyakit tersebut dikarenakan obat tersebut di racik sendiri oleh Sang pemilik makhluk.
Segala problematika ummat tidak kan bisa diselesaikan oleh system buatan manusia.
- Pencurian dan korupsi merajalela tidak membuat jera pelakunya hanya dengan ganjaran penjara seumur hidup. Islam membuat aturan Qisas bagi pelakunya dan memberikan solusi, jika alasan nya ekonomi maka dalam islam tiap-tiap warga negara dijamin kesejahteraan nya oleh negara
- Pemerkosaan, pelecehan seksual dan pergaulan bebas tidak akan ter selesai kan dengan saksi sosial atau penjara. Islam membuat aturan rajam bagi pelakunya. Dan memberikan solusi dengan mengatur bagaimana muslimah berpakaian dan bagaimana pergaulan dengan lawan jenis.
-Pembunuhan sudah bukan perkara berat, nyawa seolah tiada berharga dan hukuman penjara bahkan hukuman mati tidak membuat jera. Islam membuat aturan Qisas atau diyat seratus ekor unta bagi pelakunya.
-Kemiskinan dan ketimpangan ekonomi di berbagai daerah, tak pernah bisa teratasi dengan berbagai kartu atau aksi sosial, dalam islam semua kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi di kelola oleh negara dan dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat.
sebagai bukti di masa kekhilafahan, Yahya bin Said, seorang petugas zakat masa itu berkata, “Saya pernah diutus Umar bin Abdul Aziz untuk memungut zakat ke Afrika. Setelah memungutnya, saya bermaksud memberikan-nya kepada orang-orang miskin. Namun, saya tidak menjumpai seorang pun. Umar bin Abdul Aziz telah menjadikan semua rakyat pada waktu itu berkecukupan. Akhirnya, saya memutuskan untuk membeli budak lalu memerdekakannya.” (Al-Qaradhawi, 1995).
Jadi, tidak ada permasalahan yang tidak bisa di selesai kan oleh islam. Karena sejati nya ketika manusia menyadari bahwa dirinya hanya makhluk ciptaan Allah yang diciptakan tentu saja bersama dengan aturan yang Allah sampaikan melalui utusan nya yaitu Rosulullah SAW yaitu Al-Qur'an sebagai pedoman bagi seluruh ummat manusia yang beriman.
#PenulisIdeologis
#PegiatDakwah
#MemberAmk5