Ilusi Merdeka Di Negeri Tirani

Oleh : Windha yanti ( Pemerhati Sosial )


Memasuki bulan Agustus, euforia kemerdekaan begitu kental di negri ini. Hampir seluruh warga Indonesia merayakan kemerdekaan dengan mengadakan berbagai lomba. Mulai dari kanak -  kanak hingga orang tua ikut larut dalam perlombaan.


Disetiap jalan - jalan penuh dengan hiasan bendera merah putih dan pernak - pernik lainnya, teriakan gembira para peserta lomba, bersorak - sorak sambil tertawa bahagia terdengar dimana - mana.


Jenis perlombaan yang kini semakin beragam mengundang semua orang ingin turut mengikutinya. Seperti bapak - bapak main bola pakai daster. Balap karung pake helm. Berenang menggunakan kebaya. Dan masih banyak lagi perlombaan yang tak biasa. Hingga mengundang tawa bagi semua yang menyaksikan.


Namun, kemerdekaan yang mana yang mereka rayakan?

Sementara di sisi lain masih sangat terasa sulitnya mencari pekerjaan bagi kaum laki - laki, padahal di negeri sendiri. Angka pengangguran terus meningkat.


Menurut Badan Pusat Statistik Nasional (BPSN), jumlah Angkatan Kerja di Indonesia per Februari 2018 sebanyak 133,94 juta orang, naik 2,39 juta orang dibanding Februari 2017. (Today.line.me)


Bahkan untuk mencari pendidikan yang berkualitas dengan harga terjangkau masih terasa sulit. Hingga generasi lulus hanya membawa ijazah pendidikan dasar 9 tahun. Jikapun lanjut sekolah menengah sampai strata 1, tak ada skill khusus yang dimiliki. Ujung - ujunnya, masih sulit cari kerja.


Belum lagi penjaminan kesehatan yang semakin hari semakin dikurangi pelayanannya, membuat orang miskin seolah dilarang untuk sakit. Bermodal kartu BPJS tapi ditolak disana sini. Miris.


Tidak hanya sampai di sini, hampir seluruh kekayaan alam milik negara Indonesia, kini dikuasai asing dan aseng. Seperti tambang emas, tambang migas dan tambang batubara.


Belum lagi Islam dan kaum muslim, yang notabene agama mayoritas di negri ini senantiasa didiskriminalisasi.  Yang berdakwah ajaran Islam yang sesuai Al quran dan sunah di anggap radikal, hingga tak sedikit aktivis dakwah yang di tahan. Yang berhijab syar'i sesui syariat di anggap teroris, tak sedikit pula yang mendapat perlakuan yang tak sepantasnya.


Sehingga kemerdekaan yang kita rayakan setiap tahun hanya sebuah ilusi, karna sesungguhnya negri ini masih sangat terjajah, baik terjajah secara pemikiran, budaya, sosial, politik dan beragama.


Oleh karna itu, agar kemerdekaan yang hakiki dapat di raih, sudah seharusnya kita perjuangkan aturan Islam agar bisa diterapkan secara kaffah dalam bingkai khilafah.


1. Karena khilafah akan menyatukan umat Islam.

2. Karena khilafah tidak akan memberi kesempatan pada asing untuk menguasai kekayaan alam di negri kita.

3. Karena khilafah akan memberi hukuman berat pada pelaku kemaksiatan.

4. Karena khilafah akan memperlakukan rakyat secara adil baik Muslim atau Nonmuslim.

5. Karena khilafah akan menjadikan Al quran dan sunah sebagai sumber hukum, sebagai wujud keimanan.

6. Dan karena khilafah akan mengembalikan kejayaan Islam.


Wallahu'alam


Editor kata : Hardi Jofandu

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak