High Quality Moslems, Aren't You?

Oleh : Asma Zoeraida 

(Komunitas Remaja Peduli Generasi)

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (TQS.Ali Imran [03] : 110)

Bicara soal umat terbaik, maka tentulah umat yang berkualitas. Tak hanya ditujukan pada orang yang berkepala dua, namun juga para pemudanya. Dan tentunya terdepan dalam segala kebaikan dan kemajuan. Kuantitas bagus, kualitas oke. Keren!

Berdasarkan kutipan ayat Al Qur’an di atas, kita bakal nemuin bahwa mereka, umat terbaik dan berkualitas, setidaknya harus memenuhi kriteria tersebut. Apa aja tuh? Let’s cekidot!


High Quality Muslims

Pertama, kudu berani menyampaikan kema’rufan dan kebenaran Islam di tengah-tengah umat. Seorang Muslim sudah semestinya memikul tanggung jawab besar ini dengan sekuat tenaganya. Dakwah merupakan panggilan keimanan yang menjadi konsekuensi Syahadat. Sehingga ketika ia telah belajar Islam dan memahaminya dengan benar, ia pun dituntut untuk menebar ilmu tersebut kepada orang lain. 

Seorang pelajar Muslim pun memiliki kewajiban yang sama. Tak harus menunggu jadi Kiai atau ustadz terlebih dahulu. Tak harus sempurna menghafal Al Qur’an baru mau memulai. Karena Rasulullaah Saw. Pun pernah bersabda yang artinya,”Sampaikanlah (dakwah Islam) dariku walaupun hanya satu ayat.” 

Setiap pelajar Muslim memiliki potensi untuk menyeru sahabat-sahabatnya, teman sekolahnya, teman mainnya, bahkan di dunia mayanya ke jalan Islam. Entah itu ajakan sholat, puasa wajib dan sunnah, menutup aurat ketika keluar rumah, menjaga pergaulan, dan sebagainya. Dengan begitu diharapkan akan tercipta lingkungan yang kondusif dalam nuansa keimanan kepada Allah SWT.

Kedua, berani mencegah kemungkaran di tengah masyarakat dan lingkungannya. Kalau ini memang sudah satu paket dengan yang pertama. Ia akan berusaha untuk memperbaiki kerusakan di sekitarnya dengan menyampaikan larangan Allah SWT. Entah itu mengingatkan temannya untuk tidak berpacaran, melerai perkelahian, menegur temannya agar tidak terjerumus dalam lingkaran setan narkoba maupun miras, dan sebagainya. 

Ketiga, beriman kepada Allah dengan sepenuhnya. Ketaqwaan menjadi penghias kepribadiannya. Yakni dengan menjalankan semua perintah Allah SWT. dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena keimanan itu tak sebatas mengakui dan meyakini dalam lisan, namun juga harus mewujud dalam amal perbuatan disertai keyakinan yang teguh dalam hatinya. Ia juga tak akan memilah atau pun memilih taat pada sebagian hal saja lantas meninggalkan yang lain karena ia sadar betul bahwa segala sesuatunya kelak akan dihisab oleh Allah SWT.

Ketika seorang pelajar Muslim beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, ia tak akan ragu menjadikan Islam sebagai The way of life (jalan hidup). Ia tak akan mundur dalam mengaplikasikan keimanan sekalipun badai rintangan menanti di hadapan. Ia pun tak akan menyerah memperjuangkan agama Allah sekalipun hambatan tak henti menghadang. Ia juga tak akan meradang walaupun keluarga atau pihak sekolah melarangnya mengenakan hijab yang syar’i, malah justru memperjuangkannya. Karena ia yakin bahwa Allah SWT. senantiasa membersamai hamba-Nya yang shalih dan menyediakan balasan terbaik berupa Syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. 

Nah, Sobat. Sudahkah kita menjadi The High Quality Muslims? Kalau belum, yuk kita hijrah sama-sama ke jalan Islam. Insyaa Allah, kitalah orangnya. Aamiin.


Ditulis oleh :

 Asma’ Zoeraida (Komunitas Remaja Peduli Generasi)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak