Gizi Buruk di Lingkaran Kapitalisme


Oleh : Afriana

 (Pemerhati Sosial Masyarakat)


Anak adalah warisan, ya... warisan untuk masa depan kita, penerus cita-cita kita. Masa depan  sangat  ditentukan oleh anak-anak kita, lantas apa yang kita upayakan agar anak kita bisa menjadi generasi untuk masa depan kelak ?

Kesehatan jasmani salah satu faktor utama yang menjadikan anak-anak tumbuh sehat dan kuat, makanan yang bergizi, sandang, pangan, dan lingkungan. Namun apakah saat ini kita dapat memenuhi itu semua ?

Jawabannya belum, ternyata masih banyak anak-anak kita yang belum mampu dipenuhi kebutuhannya, seperti nasib bayi Afrizan di Penajam yang menderita gizi buruk lantaran hanya diberi ASI saja tanpa menggunakan makanan tambahan (dikutip dari tribunkaltim 24 juli 2018), balita 6 bulan di Balikpapan mengalami rendah gula darah dan gizi buruk. Bahkan Dinkes provinsi Kaltim 2017 menemukan dan merawat 286 anak usia dibawah 6 tahun yang mengalami gizi buruk. 

Sungguh disayangkan, negeri yang kaya akan sumber daya alam masih saja kekurangan dan bahkan tidak semua bisa menjangkau makanan yang bergizi. Mengapa hal tersebut bisa terjadi, siapa yang harus disalahkan, apa lagi upaya yang harus diusahakan ?

Jika dilihat, ternyata akar masalahnya ada pada sistem yang dipakai dalam pengurusan negara, sistem kapitalis-liberalis selama tetap diterapkan maka yang akan terjadi masyarakat akan selalu berada dalam lingkaran kemiskinan,  kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan yang miskin akan semakin tinggi.

Dalam sistem kapitalis, menetapkan bahwa orang tidak berhak hidup kecuali jika mampu berkontribusi dalam memproduksi barang dan jasa. Adapun orang yang tidak mampu-baik karna kondisinya yang memang lemah atau tiba-tiba ditimpa kelemahan, tidaklah berhak untuk hidup karena memang dia tidak berhak untuk mendapatkan kekayaan negara yang dapat memenuhi kebutuhannya. 

Padahal, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menuntaskan gizi buruk yang marak ada dimana-mana, lalu bagaimana kita harus memulai ? 

Sudah saatnya pemerintah mengganti sistem yang ada, marilah besegera kembali kepada aturan Allah. Dalam Islam setiap problematika hidup pasti ada solusinya,  selama penyelesainnya kita kembalikan pada hukum syara, bagaimana mengatur bahan pangan agar dapat dijangkau dari berbagai kalangan. sehingga memudahkan masyarakat untuk mengolah makanan yang sehat dan bergizi, Dalam surat al-Baqarah ayat 168 dijelaskan bahwa mengonsumsi makanan halal dan bergizi adalah perintah Allah kepada seluruh umat manusia.

"Berjalanlah kalian disegala penjuru bumi dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya (QS. al-Jumu'ah (62): 10)"

Keluarga yang peduli pada kesehatan anak akan selalu menyediakan makanan yang sehat, halal dan bergizi, karena hal ini dapat mencegah banyak persoalan yang lebih serius di masa mendatang. Dengan mencukupi kebutuhan gizi pada  anak-anak sesuai standar yang ditetapkan dalam Islam baik komposisi Gizinya, kebersihan dan kehalalannya. insyaAllah anak-anak kita akan menjadi generasi emas dalam pembangunan bangsa. Wallahua'lam. 



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak