Oleh : Dita Isnainie, S.Pd
(Anggota Komunitas Revowriter)
Indonesia kembali berduka, pasalnya pasca di guncang dengan gempa berkekuatan 6,3 skala richter pada 29 Juli 2018, kini lombok di guncang lagi dengan gempa berkekuatan 7 skala richter. Bahkan hingga 11 Agustus 2018 sudah tercatat ada 521 gempa susulan dengan jumlah gempa susulan yang dirasakan sebanyak 21. (www.tribun-bali.com, 11/08/2018)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat, hingga Minggu (12/8/2018) jumlah korban tewas akibat gempa Lombok mencapai 401 orang. Korban luka-luka mencapai 1.353 orang. Rinciannya, sebanyak 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan. Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang.
(Kompas.com, 13/08/2018)
Sebagai seorang hamba tentu kita menyadari bahwa bencana yang terjadi di lombok ini merupakan peringatan dari Yang Maha Kuasa dan pertanda bahwa Dia masih mencintai dan meminta hamba-Nya untuk segera kembali ke jalan yang benar. Sebagaimana firman-Nya dalam Alquran surah Ar-rum ayat 41 yang artinya “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).
Jika kita amati berbagai macam fenomena yang terjadi di negeri ini tentu akan di dapati bahwa sudah sedemikian parahnya kerusakan yang dilakukan oleh penduduk negeri ini. Kemaksiatan merebak dimana-mana, arus pornografi dan pornoaksi mengalir deras seakan tak dapat terhenti. Pergaulan anak-anak bangsa pun semakin bebas, bahkan fenomena membuang janin telah menjadi hal lumrah. Para pelakukanya juga tak pernah mendapatkan hukuman setimpal.
Belum lagi mengenai minuman keras dan prostitusi yang sengaja di legalkan dengan alasan pajaknya sangat berguna untuk pembangunan negeri tercinta. Begitu pula dengan narkotika bagaikan obat di apotek yang mudah di beli oleh anak-anak, remaja, dan dewasa. Belum lagi menyoal ketidakadilan, kesenjangan, dan kezaliman yang terus dirasakan oleh para penduduk negeri akibat berbagai kebijakan tak berpihak yang dibuat oleh penguasanya sendiri.
Sebagai orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir sudah sepatutnyalah kita bertaubat dan menginstropeksi diri. Buatlah Allah ridho, jangan semakin menambah murka-Nya dengan tetap istiqomah melakukan kemaksiatan, padahal sudah nyata teguran-Nya. Bukankah berbagai bencana yang menimpa negeri ini sudah cukup untuk menjadi pengingat dan teguran agar kita kembali taat pada-Nya?.
Tak perlu menunggu bencana yang lebih dahsyat lagi untuk kita segera berbenah. Cukup sudah semua bencana yang ditimpakan pada penduduk negeri ini. Segeralah taati semua perintah-Nya. Karena pada hakikatnya keberkahan dan ketenangan hidup hanya akan di dapatkan jika kita taat kepada Sang Pencipta. Sebagaimana firman Allah dalam Alquran surah Al-a'raf ayat 96 yang artinya "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."