Oleh: Shiba Nazwa
Kemajuan teknologi digital di era milenium saat ini begitu cepat melaju. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan lewat teknologi membius manusia untuk tidak lepas darinya. Dari sekadar interaksi untuk komunikasi, edukasi, bisnis dan publikasi bahkan sampai animasi menghiasi dunia teknologi.
Peradaban ini seharusnya membawa manusia kepada kondisi yang sangat terdepan dalam ilmu dan informasi dengan kemudahan fasilitasnya.Tetapi apa yang terjadi, kasus game animasi momo chalenge yang berasal dari Jepang, Columbia dan Spanyol malah membuat momok yang sangat menakutkan bagi para orang tua. Karena game ini menjadikan nyawa sebagai taruhan bagi pemainnya.
Dari laporan yang beredar, Momo telah memakan korban anak usia 12 tahun di Argentina. Berdasarkan laporan Fox News, seorang gadis berusia 12 tahun bunuh diri di distrik Escobar, Kota Ingeniero, Maschwitz setelah mendapat tantangan ini.
Peran orang tua memang sangat diperlukan untuk memberi pengertian terhadap pemanfaatan teknologi gadget. Orang tua juga mesti memantau kegiatan anaknya ketika memegang gadget.
Dalam sistem kapitalis-liberalis apa pun yang disuguhkan pasti ada tujuannya yaitu keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemodal termasuk game momo chalenge ini. Game ini tetap beredar dan laku di pasaran walaupun sudah terbukti hanya memberikan kesenangan sesaat dan minim manfaat.
Alhasil yang ada adalah kerugian dampak sosial yang ditimbulkan. Selain anak-anak yang bermain game jadi antipati terhadap kehidupan sosial mereka, waktu mereka pun menjadi tidak produktif. Padahal semestinya bisa dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Berbeda sekali dengan ajaran Islam yang mengajarkan produkifitas pada para pemeluknya, karena islam sangat menghargai waktu. Dalam ajaran Islam, waktu adalah ibadah. Di setiap detiknya apa pun yang kita lakukan akan bernilai ibadah di sisi sang pencipta.
Sejarah menorehkan catatan bagaimana produktifitas para pemuda islam saat islam berjaya pada masanya. Para penemu-penemu ilmu pasti, ilmu fikih, ilmu kedokteran bahkan pesawat terbang ditemukan oleh para ilmuan muslim dari kalangan pemuda. Maka saat ini semestinya para pemuda didorong untuk aktif di masyarakat. Mereka juga harus terus belajar untuk menjadi manusia-manusia yang berkontribusi bagi umat.
Jadi bukan lagi masanya untuk membuang-buang waktu walaupun hanya sekadar bersenang-senang dengan gadget, terlebih lagi game hanya menyia-nyiakan waktu yang ada. Karena semua ada perhitungannya di sisi Sang Pencipta.Tentunya hal itu akan terwujud kembali secara rapi dan terkondisikan ketika Syariat Islam kaffah kembali diterapkan dan Islam kembali berjaya.