Bungkam Cendekiawan : Zhalim!

Oleh : Sari Ningsih,SE.

Ibu rumah tangga

Berbicara mengenai institusi pendidikan berkaitan erat dengan siswa, mahasiswa maupun orang yang terlibat secara langsung pada institusi pendidikan itu. Visi dan misi yang jelas pada institusi pendidikan, akan mampu membuat perubahan yang mendasar dan cemerlang pada tiap generasi yang sedang mengemban ilmu. Perubahan yang mendasar di sini adalah perubahan yang mampu melakukan perbaikan diri, masyarakat, bahkan negara menuju perbaikan yang lebih baik lagi, mengoptimalkan potensi dan bakat yang dimiliki, kemudian dikembangkan untuk memberikan kemaslahatan bagi manusia seluruhnya. Itu merupakan sekelumit dari fungsi institusi pendidikan.


Akan tetapi, akhir-akhir ini dunia pendidikan banyak dikejutkan pada tuduhan-tuduhan yang tak mendasar dan cenderung profokatif. Dimulai dari pembungkaman intelektual yang di terima oleh Guru Besar Ilmu Hukum UNDIP yaitu Prof. Suteki hingga narasi keberadaan kampus radikal. Bagaimana mungkin sebuah institusi pendidikan melakukan tindakan pembungkaman pada keilmuan seseorang, hanya karena menyampaikan sesuatu yang berbeda dari sudut pandang keilmuan atas kebanyakan orang. Bukankah daya fikir merupakan sesuatu yang independen, tidak bisa dipengaruhi oleh institusi apapun, bahkan lembaga tinggi manapun. Ia tidak bisa di kekang, karena daya fikir merupakan bagian dari daya cipta, rasa, dan karsa seseorang. Jadi akan sangat zhalim bila hal tersebut ditekan ataupun di matikan. 


Hal ini bersebrangan dengan visi dan misi pada institusi pendidikan itu sendiri. Ini adalah sebuah fakta dunia pendidikan dalam sistem demokrasi liberal. Padahal, sering digaungkan slogan bahwa demokrasi  memberikan ruang  untuk berfikir dan memberikan kebebasan yang seluas-luasnya. Nyatanya tidak untuk daya fikir yang bersebrangan dengan sistem yang sedang berkuasa saat ini, dimana sistem ganda berlaku. Sudah jelaslah arah dunia pendidikan kemana akan digiring. Upaya untuk menghasilkan generasi yang cerdas dan gemilang seperti jauh panggang dari api.


Lalu pada sistem apakah kita akan berlabuh? Pilihan yang cerdas dan meyakinkan adalah sistem yang berasal dari Rabb yang menciptakan manusia itu sendiri, yaitu sistem islam. Padanyalah kita menggantungkan harapan ditengah-tengah carut marutnya dunia pendidikan kita saat ini. 


Sistem pendidikan islam telah membuktikan selama kurang lebih 13 abad dengan melahirkan ilmuan-ilmuan handal dan mumpuni di zamannya. Hasil karya ilmiah di bidang kedokteran, sebut saja Ibnu Sina, juga ada Ar-Razi yang ahli dalam bidang farmasi dan terapi. Dalam bidang kimia ada Jabir bin Hayyan dan masih banyak lagi ilmuan muslim lainnya, dimana keilmuannya masih tetap dipakai sampai sekarang. 



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak