Oleh: Sofia Ariyani, SS
(Member Akademi Menulis Kreatif)
Alkisah seorang konglomerat yang hidup di masa lampau yaitu sahabat Rasulullah Saw yang bernama Abdurrahman bin 'Auf ra. Ia seorang sahabat yang kaya raya lagi dermawan.
Abdurrahman bin 'Auf seorang pengusaha kaya raya namun kekayaannya ia infakkan di jalan Allah, demi dakwah Islam dan menyantuni orang-orang miskin. Begitulah kemurahan hatinya.
Kekayaannya ditaksir mencapai 6 T lebih. Dalam beberapa peperangan dan jihad Abdurrahman bin 'Auf selalu menginfakkan hartanya, tidak tanggung-tanggung sang milyader ini pun mendermakan sebanyak 2000 dinar jika dikonversikan dengan rupiah sekitar 4 M lebih. Pernah juga menginfakkan 200 uqiyah emas atau sekitar 3 M.
Belum lagi sedekah-sedekah lainnya. Bahkan sepeninggal Rasulullah Saw, istri-istri Rasulullah didanai hidupnya dari hartanya. Begitu berkah harta Abdurrahman bin 'Auf berkat doa Rasulullah.
Pada suatu hari barang-barang dagangannya datang ke Madinah dengan diangkut 700 ekor unta sampai-sampai Aisyah istri Rasulullah dan penduduk sekitar mengira ada gempa karena derap kaki unta yang begitu banyak. Lagi-lagi itu semua diinfakkan dijalan Allah.
Sungguh kekayaannya dipakai semata-mata untuk ketaatan kepada Allah SWT bukan untuk berfoya-foya.
Abdurrahman bin 'Auf bukanlah wakil khalifah namun ia salah satu sahabat Rasulullah yang berada di garda terdepan demi membela agamanya. Jiwa, raga dan hartanya ia korbankan demi Islam. Bahkan ia mendapatkan jaminan surga dari Allah SWT melalui sabda Rasulullah riwayat At-Tirmidzi:
"Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin 'Auf di surga, Sa'ad di surga, Sa'id di surga, dan Abu Ubaidah ibnul Jarrah di surga."
Jika di masa milenial ini kita kenal Sandiaga Uno.
Ya, siapa yang tak mengenal Sandiaga Uno?
Tidak hanya tampan tapi juga orang paling kaya se-Indonesia urutan ke 37 versi Forbes. Sedangkan di Globe Asia Sandi menduduki posisi ke 85 orang terkaya di Indonesia dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 300 juta, meskipun jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai US$ 500 juta. Gelar jutawan yang disandangnya bukan berkat warisan orangtuanya namun Sandi mendapatkannya dengan jerih payahnya sendiri. Karirnya pun terus menanjak dari pengusaha, wakil gubernur dan kini cawapres. Begitulah sekilas profil Sandiaga Uno yang kini tengah berjuang menarik suara rakyat.
Tapi akankah dengan ketampanan dan segudang prestasinya di bidang wirausaha dan pejabat negara mampu mengembalikan Indonesia menjadi sejahtera?
Ya, walaupun memang Sandiaga Uno hanyalah wakil presiden yang nantinya kebijakannya tidak diambil melainkan kebijakan presidenlah yang menentukan.
Jadilah seperti Abdurrahaman bin 'Auf. Ia bukan wakil seorang khalifah. Melainkan seorang hamba Tuhannya yang mendedikasikan dirinya hanya untuk agamanya, untuk Tuhannya, Allah SWT.
Ia menjadikan setiap syariatNya sebagai panduan hidupnya juga dalam bernegara.
Wallahu'alam bishowab