Oleh: Devi Novita (Pemerhati Remaja)
Pernah merasa capek dengan aktivitas sehari-hari yang harus sekolah full day? Ditambah lagi pulang harus mikirin tugas seabrek dan kemungkinan ngerjainnya begadang sampai tengah malam? Belum lagi besoknya harus bangun pagi-pagi dan kembali beraktivitas seperti hari-hari sebelumnya? Sampai-sampai merasa monoton sekali hidup ini, dunia hanya dipenuhi sekolah, tugas, rumah, begitu seterusnya. Nah, karena kesibukan itu, kadang-kadang bisa sampai lupa makan, lupa minum bahkan paling parah lupa sholat.
Bagi yang merasa galau, resah, gundah gulana, tenang, itu bukan ujian berat kok. Yang dikata ujian berat itu ketika kita nanti menghadap Tuhan semesta alam, eh amal kita tak mampu menyelamatkan, akhirnya nyemplung deh ke api neraka. Amit-amit deh!
Hidup di lingkungan yang tak Islami itu bak hidup di negeri kaya akan sumber daya alam, tapi rakyat miskin dan kelaparan. Seperti halnya kondisi tadi, ketika yang dijadikan landasan dalam beraktivitas bukan dari Islam jadinya bikin capek. Capek hati juga cepek diri.
Lantas apa yang bisa kita lakukan?
Pertama, renungi kapan terakhir kali pegang Alquran? Tadi pagi, tadi siang, tadi malam, kemarin, seminggu yang lalu, atau jangan-jangan karna aktivitas yang padet sampai lupa sama pedoman hidup? Wah, bisa gawat tuh! Kalau memang sudah ridha untuk menjadikan Islam sebagai agama, harusnya dalam tiap jengkal segala aktivitas, tak jauh dari Alquran, karena Alquran adalah satu-satunya pegangan hidup selama di dunia.
Kita diciptain di dunia ini bukan untuk dilepaskan tanpa aturan, tapi Allah berikan aturan agar hidup tak hanya sekedar hidup. Dan semua aturan itu tertulis lengkap dalam surat cinta-Nya, Alquran. So, Alquran bukan hanya untuk sekedar dibaca aja, tapi juga dipelajari, diresapi makna-maknanya, dan diterapkan dalam kehidupan. Sudah dilakukan belum?
Kedua, ingat-ingat kapan terakhir salat malam? Karna cinta itu perlu bukti, kalau memang mengaku cinta Nabi pasti tidak keberatan dong ya untuk membuktikan rasa cintanya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam dulu tak pernah meninggalkan amalan ini, kita sebagai generasi penerus sudah seharusnya untuk meneladani beliau.
Selain itu ternyata dengan Shalat malam, bisa menjadikan wajah kita berseri-seri lho! Ditambah lagi waktu pagi sebenarnya adalah waktu yang paling baik buat kita belajar karna fikiran kita masih fresh, jadi nih setelah shalat malam, sambil nunggu sholat shubuh, kita bisa tuh mengisinya dengan mengerjakan tugas atau hanya sekedar baca-baca pelajaran yang hari ini mau diajarkan.
Ketiga, berkumpullah dengan teman-teman yang sholih, why? Karna serigala hanya berani memangsa domba yang sendirian. Taat sendirian itu berat, taat bersama-sama InsyaAllah selamat.
Ketika kita sendirian kemudian ingin bermaksiat, tentu terjerumuslah dalam kubangan maksiat, karena tak ada teman yang berusaha untuk mengingatkan. Beda halnya, kalau ada teman-teman sholih disekitar kita, jika kita melakukan kemaksiatan pastilah diingatkan. Itulah kekuatan jika 4taat dilakukan secara berjamaah. Saling mengingatkan demi kebaikan, karna masing-masing memahami bahwa surga terlalu luas jika ditinggali sendirian.
Keempat, lakukan puasa sunnah dan dzikir! Dengan berpuasa kita dilatih untuk sabar, disisi lain Allah akan berikan pahala tanpa batas.
‘’Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpas batas.’’ (QS. Az-Zumar:10).
Terakhir adalah Dzikir, mengingat Allah, untuk mendekatkan diri kepada Al-Kholiq dan Al-Mudabbir, Sang pencipta dan Sang pengatur alam semesta ini. Karena pemegang kehidupan kita adalah ‘’Dia’’ maka jadikanlah dzikir dan do’a untuk membersamainya. Karena mati syaratnya bukan tua, jadi nanti mau mati seperti apa? Dalam keadaan maksiat atau taat? Yang perlu kita ingat dicabutnya nyawa seseorang bisa jadi berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia.
Misal, jika kebiasaannya adalah sholat, mengkaji Islam, dan lain sebagainya yang intinya adalah untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah InsyaAllah meninggalnya pun dalam keadaan sedang berusaha untuk taat. Begitupun sebaliknya.
Asli. Kelima hal ini nggak akan berat jika dilakukan dengan niat Lillah alias karena Allah. Cuss deh! Nggak pakai tapi dan tak perlu tunggu nanti!